Aceh Utara | Warta polri.web.id – Wadidul Wahidah yang masih duduk di bangku TK (Taman Kanak-kanak) di duga jadi korban akibat buruknya pengelolaan bantuan untuk warga miskin dari pemerintah kabupaten Aceh Utara. 11/01/2025
Widadul Wahidah bocah perempuan terpeleset ke sumur saat mencari Abang nya yang lagi mandi untuk berangkat shalat Jum’at 10 Januari 2025, di akibatkan kondisi sumur yang sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi anak-anak, tiba-tiba Almarhum terpeleset dan jatuh ke sumur, meki sempat di tolong tapi nyawanya tidak bisa di selamatkan.
Media menyoroti kehidupan keluarga almarhum yang tinggal di bawah garis kemiskinan, kondisi rumah yang sudah sangat tidak layak huni, di tambah lagi kondisi MCK yang sangat berbahaya untuk anak-anak.
Padahal jarak antara rumah korban yang beralamat di desa Deng kecamatan Tanah Luas sangat dekat sekali dengan kantor bupati, kantor DPR-K serta kantor dinas Perumahan dan pemukiman kabupaten Aceh Utara, entah apa yang terjadi dengan pemerintah Aceh Utara.
Saat di komfirmasi awak media di rumah duka ibu dari almarhum mengatakan dirinya tidak mampu untuk mengurus proposal bantuan rumah layak huni, hal itu di karenakan dia di mintai uang sepuluh juta rupiah (Rp 10.000.000), “dari mana kami dapat uang sebanyak itu pak, untuk kehidupan sehari-hari saja kami sudah sulit”. Tuturnya pada awak media
Geusyik desa Deng Yulinar Mansyah kepada awak media mengatakan diri nya tidak tau mau ambil anggaran dari mana, karena menurut dia dari dana desa tidak bisa untuk membangun rumah layak huni, dia berharap supaya ada bantuan dari pemerintah atau dari aspirasi dewan untuk warganya tersebut. tutupnya
Dari amatan awak media khususnya di kabupaten Aceh Utara masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan rumah layak huni sangat jauh panggang dari api, isu tentang jual beli rumah bantuan layak huni sudah jadi rahasia umum entah kapan hal ini bisa berakhir di bumi serambi Mekkah. Rizal