KADIN JAKARTA UTARA SIAP MELAJU, ARIEF LIM TERPILIH KETUA PERIODE 2025–2030

Bisnis18 Dilihat

Jakarta Utara — Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Jakarta Utara menggelar Musyawarah Kota (Mukota) ke-VII di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara. Mukota sebagai forum tertinggi organisasi ini menjadi momentum konsolidasi dunia usaha sekaligus peneguhan peran strategis KADIN Jakarta Utara dalam memperkuat posisi Jakarta sebagai simpul penting jaringan ekonomi dunia menuju 2045.

Mukota VII KADIN Jakarta Utara secara resmi dibuka oleh Wali Kota Jakarta Utara yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian. Dalam sambutannya, Pemerintah Kota Jakarta Utara menyampaikan apresiasi atas kontribusi KADIN Jakarta Utara dalam mempersatukan pelaku usaha serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.

“Kami mengapresiasi KADIN Jakarta Utara yang mampu menjadi jembatan strategis antara pemerintah dan pelaku usaha. Semoga Mukota ini berjalan lancar dan membawa kemajuan nyata bagi perekonomian Jakarta Utara,” ujar perwakilan Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Sorotan penting juga datang dari sektor kepelabuhanan. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Kabid Lala) KSOP Utama Tanjung Priok, Wim Hutajulu, yang mewakili Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, menegaskan peran vital Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tulang punggung logistik nasional.

“Sekitar 60 persen arus barang nasional melewati Pelabuhan Tanjung Priok. Iklim usaha yang kondusif di Jakarta Utara menjadi kunci kelancaran rantai pasok nasional. Kami mengapresiasi peran KADIN Jakarta Utara dalam menjaga ekosistem bisnis yang sehat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi, menegaskan bahwa Mukota bukan sekadar agenda organisasi, melainkan ruang strategis untuk menyiapkan kepemimpinan dunia usaha yang visioner dan adaptif terhadap tantangan global.

“Mukota adalah titik tolak regenerasi kepemimpinan dunia usaha. Dari forum inilah arah ekonomi daerah disiapkan untuk menjawab tantangan global,” ujar Diana Dewi.

Ia juga menekankan posisi strategis Jakarta Utara yang ditopang oleh kawasan pelabuhan, industri, dan logistik. Menurutnya, KADIN Jakarta Utara harus tampil sebagai lokomotif kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan.

“Jakarta Utara bukan hanya gerbang logistik nasional, tetapi juga wajah daya saing ekonomi Indonesia di mata dunia,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Diana Dewi turut menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada H. Sungkono Ali atas pengabdian dan dedikasinya selama 25 tahun memimpin KADIN Jakarta Utara.

“Dedikasi panjang Pak Sungkono merupakan fondasi kuat bagi keberlanjutan organisasi. Ini adalah teladan kepemimpinan yang patut diapresiasi,” ujarnya.

Mukota VII KADIN Jakarta Utara mengusung tema “Peran Strategis KADIN Kota Jakarta Utara dalam Mewujudkan Jakarta sebagai Simpul Penting Jaringan Ekonomi Dunia 2045.” Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan anggota KADIN, asosiasi usaha, serta unsur pemerintah.

Melalui proses Musyawarah Kota ke-VII, Arief Lim, S.T., M.M. ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua KADIN Kota Jakarta Utara periode 2025–2030. Arief Lim dikenal sebagai figur yang telah lama berkecimpung dalam dunia organisasi dan kewirausahaan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Jakarta Utara pada periode sebelumnya.

Selain aktif di KADIN, Arief Lim juga memiliki pengalaman panjang di berbagai organisasi pengusaha, antara lain Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Pengalaman lintas organisasi tersebut menjadi modal penting dalam memperkuat jejaring, kolaborasi, serta kapasitas kepemimpinan KADIN Jakarta Utara di tengah dinamika ekonomi nasional dan global.

Dalam pernyataannya, Arief Lim menegaskan komitmennya untuk membawa KADIN Jakarta Utara berperan aktif dalam mengawal dan mengoptimalkan potensi ekonomi wilayah.

“Jakarta Utara adalah gerbang ekonomi nasional—pusat pelabuhan, kawasan industri, dan perdagangan. KADIN Jakarta Utara harus berada di garis depan dalam memperkuat daya saing, mendorong kolaborasi, dan menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan,” pungkas Arief Lim.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES