PT KAI Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), terus menunjukkan kontribusi positif dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional. Hingga Oktober 2025, perusahaan mencatat total pengelolaan barang lebih dari 19 juta ton, menandai kinerja operasional yang solid dan konsisten sepanjang tahun.
VP of Corporate Secretary KAI Logistik, Dwi Wulandari, menyampaikan bahwa memasuki triwulan akhir tahun, perusahaan mampu menjaga performa pengelolaan dan pengiriman barang dengan stabil.“Hingga Oktober 2025, KAI Logistik telah berhasil mengelola lebih dari 19 juta ton barang. Capaian ini terdiri dari beragam komoditas utama, di antaranya angkutan batu bara yang masih mendominasi yakni sekitar 14,2 juta ton. Selanjutnya, layanan pra dan purna angkutan BBM dan BBK mencatatkan volume 2,5 juta ton, diikuti oleh 2 juta ton angkutan kontainer, 357.000 ton angkutan semen, 13.266 ton angkutan limbah B3, serta 54.175 ton layanan angkutan kurir,” jelas Dwi.
Pada Oktober 2025, sejumlah lini bisnis menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Layanan bongkar muat BBM/BBK mencapai volume tertinggi sepanjang tahun dengan total pengelolaan 275.882 ton, atau meningkat sekitar 10% dari rerata bulanan. Angkutan kontainer tumbuh 14% menjadi 228.105 ton, sementara layanan kurir meningkat 13% hingga mencapai 6.058 ton. Peningkatan ini mencerminkan penguatan operasional sekaligus bertambahnya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap layanan KAI Logistik.
Dwi menambahkan bahwa perusahaan terus memperkuat infrastruktur logistik untuk menopang kebutuhan pelanggan jelang akhir tahun. “Kami tengah mengembangkan Terminal Ronggowarsito Semarang, yang memiliki lokasi strategis dan akses langsung ke jalur kereta api barang lintas utara Jawa. Saat ini, kami mengelola area seluas 6.000 m², dan sedang mempersiapkan perluasan tahap kedua seluas 6.100 m² berkapasitas lebih dari 200 TEUs. Selain itu, kami juga merencanakan pembangunan Ronggowarsito 2 seluas 10 hektare sebagai dry port dan regional logistics hub guna memperkuat konektivitas logistik nasional,” ujarnya.
Untuk mendukung layanan logistik batu bara, KAI Logistik juga tengah mengembangkan stasiun muat yang berada di CY Merapi 2 dengan kapasitas mencapai 4,54 juta ton per tahun. Pengembangan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas produksi serta menjamin keandalan layanan logistik energi nasional.
Di sektor pengiriman KALOG Express, jumlah titik layanan terus bertambah signifikan. Hingga 31 Oktober 2025, tercatat lebih dari 270 service point beroperasi di berbagai wilayah sebagai langkah ekspansi sekaligus percepatan proses distribusi pengiriman barang ritel ke seluruh Indonesia.
“Serangkaian capaian positif ini menjadi bukti komitmen KAI Logistik dalam menyediakan layanan logistik yang aman, tepat waktu, dan andal. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas layanan serta memperluas cakupan bisnis untuk mendukung distribusi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Dwi.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES

