
Lampung Selatan – 1 September 2025 Dua sopir PT Biforst yang bergerak di bidang jasa ekspedisi, Jamaludin Aswad Ansor bersama sopir cadangan Anggi Sugianto, hingga kini masih menghadapi ketidakpastian setelah terjerat persoalan jual beli susu Indomilk. Pihak manajemen perusahaan dinilai lamban mengambil keputusan, sehingga kedua sopir tersebut belum memperoleh kepastian hukum maupun perlindungan.
Anggi Sugianto, sopir cadangan, mengungkapkan bahwa ia dan rekannya sudah empat hari berada di lokasi korban. “Syukurlah, kami diperlakukan dengan baik oleh pihak korban. Namun, kami tetap berharap ada jalan keluar yang jelas. Kami juga sudah berusaha menghubungi keluarga agar bisa membantu menyelesaikan masalah ini,” ujar Anggi. Hal senada disampaikan Jamaludin yang berharap perusahaan maupun keluarga bisa segera turun tangan.

Di sisi lain, pihak korban, Iwan, menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu iktikad baik dari perusahaan maupun keluarga sopir. “Kami membuka ruang untuk penyelesaian secara baik-baik, namun semua bergantung pada keseriusan pihak terkait,” ucapnya. Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Beni, selaku pemesan barang, yang berharap penyelesaian bisa dipercepat.
Menurut Beni, kasus ini telah menghambat aktivitas usaha yang dijalankannya. “Harapan kami masalah ini tidak berlarut-larut, karena berimbas pada kelancaran distribusi barang,” katanya. Hingga kini, pihak PT Biforst Cikarang belum memberikan pernyataan resmi terkait posisi perusahaan dalam penyelesaian kasus ini.


