Warga Meninggal Masih Terdata Sebagai Penerima Bansos, Ketua AJP Way Kanan Minta Dinsos Lakukan Validasi

Berita159 Dilihat

Warga Meninggal Masih Terdata Sebagai Penerima Bansos, Ketua AJP Way Kanan Minta Dinsos Lakukan Validasi

warta porli waykanan

Way Kanan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aliansi Jurnalis Persada (AJP) Way Kanan, Sugeng Purnomo, meminta Dinas Sosial Kabupaten Way Kanan untuk segera melakukan validasi dan pembaruan (update) data penerima bantuan sosial (KPM). Permintaan ini disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Sosial melalui pesan WhatsApp sebagai bentuk saran dan masukan agar data KPM benar-benar dievaluasi secara menyeluruh.
Senin 04 Juli 2024

Sugeng menyebutkan beberapa temuan yang menjadi perhatian serius, antara lain:

1. Data penerima bantuan tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

2. Masih terdapat KPM yang sudah meninggal dunia, namun masih terdata sebagai penerima bantuan. Hal ini menimbulkan pertanyaan: ke mana aliran bantuannya?

3. Perubahan kondisi sosial masyarakat (dari miskin menjadi mampu atau sebaliknya) tidak terpantau oleh operator SIKS-NG tingkat kampung.

Dalam salah satu temuan di kampung wilayah Way Kanan, AJP menemukan 7 hingga 8 nama warga yang telah meninggal dunia namun masih tercatat sebagai penerima Bansos BPNT. Selain itu, terdapat sekitar 4 orang yang tidak masuk dalam kategori layak (di luar kategori DESIL), tetapi tetap menerima bantuan.

“Situasi ini tentu sangat merugikan keuangan negara dan mengurangi efektivitas program bantuan sosial dalam membantu warga yang benar-benar membutuhkan,” ujar Sugeng.

Ia menambahkan, jika diasumsikan rata-rata terdapat 5 KPM tidak tepat sasaran di setiap kampung dan kelurahan dari total 221 kampung dan 6 kelurahan di Way Kanan, maka jumlah penerima bermasalah bisa mencapai 1.135 orang. Dengan estimasi nilai bantuan sebesar Rp200.000 per KPM per bulan, potensi kerugian negara dalam satu tahun mencapai:

1.135 KPM × Rp200.000 × 12 bulan = Rp2.724.000.000

“Jumlah tersebut hanya dari satu jenis bantuan, yaitu BPNT. Belum lagi potensi penyimpangan pada program lainnya seperti PKH, BPJS PBI, dan ATENSI,” tambahnya.

Sugeng Purnomo menegaskan bahwa validasi data penerima bansos sangat penting untuk memastikan bantuan diberikan kepada yang benar-benar berhak. Data yang akurat akan membantu pemerintah dalam merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Sosial Way Kanan menyampaikan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti dan melakukan update data dari setiap kampung. “Terima kasih informasinya, segera kami lakukan pembaruan data,” demikian tanggapannya melalui pesan WhatsApp.

Di akhir pernyataannya, Sugeng mengajak semua elemen masyarakat, termasuk media, LSM, dan organisasi masyarakat, untuk bersama-sama mengawal jalannya program bantuan sosial agar tepat guna dan tepat sasaran. “Kita bukan mencari kesalahan, tapi memastikan keadilan dan efisiensi dalam distribusi bantuan untuk rakyat,” pungkasnya

Epi Yopi,y

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *